Resensi Film: Wrath of the Titans
Feel the Wrath
Starring:
Sam Worthington, Ralph Fiennes, Liam Neeson, Danny Huston, Édgar Ramírez, Bill
Nighy, Toby Kebbell, Rosamund Pike
Genre:
Action, Adventure, Fantasy
Release
date:
March 30, 2012
Words: Dhanny
Bisa dibilang,
Wrath of the Titans merupakan salah
satu film yang cukup ditunggu-tunggu di tahun 2012 ini. Film ini sendiri
merupakan sekuel dari Clash of the Titans
yang rilis dua tahun yang lalu dan masih mengangkat kisah mengenai sosok
Perseus yang diperankan oleh Sam Worthington.
Satu
dekade pasca penyelamatan heroiknya terhadap Andromeda dari sosok Kraken yang
dilepaskan Hades, Perseus (Worthington) berusah untuk menjalani hidup normal
dan tenang layaknya manusia biasa dengan nelayan sebagai mata pencahariannya
dan orangtua tunggal untuk putranya yang berumur 10 tahun, Helius. Sementara
itu, di Olympus sedang berlangsung perseteruan guna memperebutkan kekuasaan
antara kaum dewa dengan kaum Titan. Dikarenakan keadaan para dewa yang semakin
melemah akibat kurangnya pengabdian dari manusia, mereka pun tidak dapat
mengendalikan Kronos dan sekutu-sekutunya. Kronos sendiri merupakan ayah dari
tiga dewa yang menguasai langit, laut, dan bumi, yaitu Zeus (Neeson), Hades
(Fiennes), dan Poseidon (Huston). Ketiga penguasai ini mendapatkan kepemimpinan
mereka setelah menggulingkan sang ayah dari singgasananya dan memenjarakannya
di Tartarus, sebuah penjara di dunia bawah tanah yang kelam.
Perseus
pun tidak dapat mengabaikan panggilan hatinya kala mengetahui bahwa Hades dan
Ares (Ramírez) membuat perjanjian dengan Kronos untuk menangkap Zeus. Seiring
dengan penangkapan Zeus, kekuatan Titan pun semakin membesar dan
makhluk-makhluk yang berada di bawah pimpinan Kronos pun segera dilepaskan ke
muka Bumi. Dengan bantuan Ratu Andromeda (Pike), anak Poseidon; Agenor, dan
dewa lemah Hephaestus (Nighy), Perseus berusaha untuk melakukan perjalanan ke
dunia bawah guna menyelamatkan Zeus, menjatuhkan Titan, dan menyelamatkan umat
manusia.
“For me, taking Greek
mythology and all that fantasy and putting it in a real world that’s epic and
taking all that fantasy and putting it in, grounding it, making it feel real,
that’s the movie that I wanted to see.” – Jonathan Liebesman
Bagi
kamu yang membaca atau setidaknya mengetahui tentang mitologi Yunani, bisa jadi
akan tertarik dengan film yang disutradarai oleh Jonathan Liebesman ini. Selain
karena kisahnya yang dibuat lebih seru, sang sineas pun menghadirkan
makhluk-makhluk mitos, seperti Chimera, Kronos, Cyclops, dan Makhai.
Bertambahnya musuh yang harus dihadapi Perseus membuat sekuel ini terlihat
cukup menjanjikan dengan menyajikan kisah yang sarat aksi dan pertempuran
menarik.
Perihal
formatnya sendiri, Wrath of the Titans pada
awalnya direncanakan akan di-shoot dengan
menggunakan kamera 3D. Hal ini untuk menghindari 3D konversi seperti yang
dilakukan film pertama, tetapi malah mengundang caci-maki karena dianggap tidak
memuaskan. Namun, ternyata Warner Bros. berhasil meyakinkan Liebesman untuk
menggunakan 3D konversi setelah memperlihatkan Harry Potter dan Star Wars yang
dikonversi. Dan terbukti, Liebesman puas karena menilai bahwa konversi 3D
sekarang sudah lebih maju dibandingkan dua tahun sebelumnya. Bahkan, untuk
mendapatkan kualitas konversi 3D yang baik, pria yang pernah membesut Battle: Los Angeles ini pun
berkonsultasi dengan James Cameron (Avatar)
dan menempatkan teknisi khusus 3D di set Wrath of the Titans untuk memberikan nasihat terkait format
tersebut.