Resensi Buku: The Hunger Games
THE HUNGER GAMES
Pengarang: Suzanne
Collins
Tebal: 407
halaman
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Words: Dhanny
“Saudara-saudara
sekalian, maka dimulailah Hunger Games Ketujuh Puluh Empat!”
Amerika Utara musnah, berganti menjadi
Panem yang terdiri dari 12 distrik dan diperintah oleh Capitol. Setiap tahun,
Capitol menyelenggarakan Hunger Games, sebuah ritual tahunan yang menjadi
pengingat ke-12 distrik untuk tidak berani menentang mereka. Syaratnya
sederhana, masing-masing distrik diharuskan mengirim sepasang remaja laki-laki
dan perempuan untuk bertarung di sebuah arena dan acara ini ditayangkan secara
nasional. Hanya ada satu pemenang. Tujuannya adalah membunuh atau dibunuh.
Ketika nama sang adik, Primrose,
terpilih menjadi perwakilan untuk Hunger Games ke-74, Katniss Everdeen maju
untuk menggantikan. Namun, yang tidak disangka oleh Capitol adalah bahwa Hunger
Games kali ini akan menjadi pertarungan yang tidak akan pernah dilupakan oleh
Capitol.
Banyak yang menyamakan The Hunger Games dengan Battle Royale. Namun, kesamaan ini hanya
dari bentuk pertarungannya yang mengumpulkan para peserta dalam satu arena
untuk kemudian saling membunuh hingga hanya satu yang tersisa. Sementara, dari
segi cerita, tema keseluruhan, dan karakterisasi jelas berbeda jauh.

Buku ini sendiri sudah diadaptasi
ke layar lebar dan
dirilis 23 Maret 2012. Jennifer Lawrence (X-Men: First Class) berperan sebagai Katniss Everdeen, Josh Hutcherson (Journey 2: The Mysterious Island) sebagai
Peeta Mellark, dan Liam Hemsworth (The
Last Song) sebagai Gale.
Posting Komentar