Sekilas Info Buku Goyang Penasaran: Naskah Drama dan Catatan Proses
Diskusi Sastra dan peluncuran buku Goyang Penasaran: Naskah Drama dan Catatan
Proses karya Intan Paramaditha dan Naomi Skrikandi diadakan di Gedung IV FIB UI di ruang 4101 pada tanggal
4 September 2013.
Acara ini dihadiri oleh Sapardi Djoko Damono, Slamet Raharjo, teman-teman
mahasiswa, hingga teman kita dari Sinar
Harapan. Tak hanya itu Ratna Riantiarno juga M. Yoesoef hadir dan menjadi
pembicara dalam tayang bincang ini yang dimoderatori oleh Melanie Budianta.
Penasaran dengan bukunya? Berikut Cangkir hadirkan sinopsisnya:
Salimah,
penyanyi dangdut yang bikin penasaran, hidup di kampung tempat goyang dangdut
diterima, dihidupkan, sekaligus dihujat banyak orang. Tak peduli ia gadis atau
janda, setiap lelaki bersumpah rela bertekuk lutut di bawah lekuk pinggulnya.
Solihin, pemuda perlente yang kemudian menjadi lurah, tak menyerah sekalipun
lamarannya ditolak. Sebelum mendapatkan perempuan yang jadi rebutan, sampai
matipun akan ia perjuangkan. Tapi Salimah hanya menginginkan mata Haji Ahmad,
guru mengajinya dulu. Mata yang terbuka lebar, seperti saat memandangi Salimah
membaca surat An-Nur, seperti ketika menamai peremouan itu sumber dosa. Mata
yang marah dan memaksanya turun dari panggung. Mata yang ingin ia dekap ke
dadanya, sampai mati. Sampai mati.
Goyangnya maut.
Dan hingga kini, ia masih penasaran.
Goyang
Penasaran sebenarnya
merupakan sebuah cerita pendek karya Intan Paramaditha yang diadaptasi olehnya
juga Naomi Srikandi menjadi sebuah naskah yang kemudian dipentaskan bersama
Teater Garasi. Buku ini berkisah tentang proses kreatif untuk menjawab
keingintahuan pembaca atas pertanyaan: seperti apakah perjalanan sebuah naskah
drama menjadi teater? Dan juga bagaimana alih wahana dari cerita pendek ke
dalam panggung?
Buku semacam ini sangat berguna bagi penggiat teater
yang sering kali berkarya di kampus FIB tercinta. Alangkah bagusnya jika setiap
komunitas teater mulai dari Teater Pagupon sendiri, Teater UI, Teater Sastra,
Teater Agora, dan komunitas teater lainnya membuat buku semacam ini, bisa jadi
proses penciptaan produksi teater bisa berjalan dengan baik. Mengapa demikian?
Karena bisa jadi banyak kiat-kiat dari masing-masing komunitas teater untuk
membuat sebuah produksi teater yang bagus.
Acara ini sendiri diadakan berkat kerja sama antara Departemen Susastra FIB UI, English Art Lab UI, dan tentu saja Teater Garasi.
Posting Komentar